Kulit kelinci terdiri atas komponen kulit, bulu, otot, dan kolagen sehingga berpotensi untuk diolah dan memiliki nilai jual. Selama ini, kulit kelinci dimanfaatkan sebagai asesoris dan krupuk rambak. Namun nilai jual dari kedua produk tersebut masih rendah.
Menilik peluang bisnis tersebut mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB yang terdiri dari Ema Yorentina, Mifrotul Komariyah, Febrina Eka Rahayu, Chresna Putra Oktaviannanda, dan Rizal Wahyu A. membuat produk kosmetik MOISRA (Moisturizer From Rabbit Skin Collagen Extract). Yaitu produk pelembab wajah yang mengandung kolagen dari ekstrak kolagen kulit kelinci.
Menurut Ema Yorentina, ekstrak kolagen kulit kelinci dapat mengatasi masalah kulit kering dan meregenerasi sel-sel kulit agar menjadi lebih lembab dan sehat. MOISRA juga diperkaya dengan ekstrak kulit buah apel, ekstrak kulit buah naga, dan ekstrak daun teh yang mengandung antioksidan alami. Sehingga efektif dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV dan radikal bebas.
Produksi MOISRA mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia mengingat sebagian besar kulit kering menjadi masalah kulit wanita di daerah tropis. (dta)