

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) bekerjasama dengan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung membuka sekolah lapang peternak. Kegiatan tersebut tertuang dalam perjanjian yang disepakati sejak 2018.
Tujuannya adalah meningkatkan SDM pendamping peternak (tutor) agar bisa menyalurkan ilmu dan wawasan kepada peternak sehingga dapat meningkatkan produktivitas sapi perah. Pasalnya saat ini kelompok ternak di KAN Jabung memiliki permasalahan utama yang menghambat produktivitas ternak, yakni pemilihan bibit dan pakan ternak.
“Permasalahan tersebut muncul akibat kurangnya pengetahuan peternak akan manajemen beternak. Apabila dapat terselesikan maka Insya Allah akan meningkatkan produktivitas ternak sapi perah.” ungkap Prof. Suyadi selaku Dekan
Sekolah lapang dibuka pada pertengahan bulan Desember 2018, dan memiliki empat tingkatan. Yangmana pada tingkat pertama “siswa” dibekali materi tentang kelembagaan, motivasi, manajemen, bibit, reproduksi, sanitasi, dan sebagainya.
Pada tingkat kedua mereka ditugaskan untuk mencari permasalah-permasalahan yang dihadapi oleh peternak, kemudian didampingi tim dari Fapet UB untuk menemukan solusinya. Lalu pada tingkat ketiga difokuskan untuk mempelajari bisnis, dan penerapan teknologi industri pada tingkatan akhir.
Tim pengajar Fapet UB mengajari tutor yang merupakan pegawai KAN Jabung dan peternak terpilih tentang sistem manajemen ternak yang benar. Mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan, teknik reproduksi, nutrisi pakan, pengembangbiakan hingga pengolahan dan pemasaran hasil ternak.
Sebelum pandemic Covid-19 melanda, sekolah lapang ini dilakukan satu bulan sekali dan bertempat di KAN Jabung. Namun dalam rangka mencegah penyebaran virus, pembelajaran pun dilakukan secara daring, Rabu (24/06/2020).
Menginjak pertengahan tahun 2020 sekolah lapang sudah memasuki tingkat kedua yang diikuti oleh 17 siswa. Mereka merupakan lulusan siswa pada tingkat pertama yang dinilai memiliki potensi. (dta)
Berita Lainnya







