

Meat floss atau yang lebih dikenal dengan sebutan abon, merupakan makanan kering berbahan dasar daging yang berbentuk serat. Proses produksinya melalui beberapa tahapan, seperti direbus, disayat, dibumbui lalu digoreng.
Abon dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sebab bumbu rempah dan garam menjadi pengawet alami. Selain itu didukung dengan menggunakan daging tanpa lemak dan teknik pengemasan menggunakan vacuum packaging.
Pendapat tersebut disampaikan oleh Dr. Agus Susilo, Dosen Minat Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) dalam kegiatan webinar Pengolahan Produk Daging Abon, Kamis (11/06/2020).
Menurut Dosen yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni, abon yang baik mengandung 15% kadar protein dan pada proses pembuatan tidak dicampur dengan bahan tambahan lain.
Selanjutnya perwakilan tim Dosen THT, Aris Sri Widati, MS dan Eny Sri Widyastuti, MP mempraktekan proses pembuatan daging abon ayam sebagai produk asli dari laboratorium THT. Selama 40 menit mereka memasak secara live sambil berinteraksi dengan peserta webinar.
Pertama-tama ayam broiler fillet direbus selama 10 menit, pemilihan ayam fillet agar abon tahan lama tanpa lemak dan memudahkan proses pencabikan. Selanjutnya memasak bumbu rempah yang sudah dihaluskan dan santan kelapa sampai bumbu matang sekitar 30 menit.
Ayam yang sudah matang siap untuk dicabik menggunakan mesin food processor yang hanya memakan waktu selama satu menit. Lalu suwiran ayam dicampur ke dalam bumbu dan diaduk merata hingga sedikit mengering.
Kemudian menggoreng ayam yang telah berbumbu ke dalam minyak panas dengan api sedang selama tiga hingga lima menit hingga berwarna coklat keemasan. Langkah terakhir adalah pemerasan minyak melalui mesin spinner, atau dapat disiasati secara manual dengan menggunakan kain lap lalu peras hingga kering.
Aris memaparkan kunci mendapatkan abon ayam yang tahan lama adalah memasak bumbu hingga benar-benar matang dan pemerasan minyak setelah proses penggorengan.
“Apabila kedua metode ini dilakukan dengan benar maka Insya Allah abon ayam dapat bertahan hingga 10 bulan.” katanya
Saat ini Fapet UB menggiatkan webinar yang mengusung tema-tema peternakan. Prof. Suyadi selaku Dekan mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan produk peternakan dan memberikan pemahaman pentingnya nilai gizi produk hewani kepada masyarakat. Serta menumbuhkan keterampilan sehingga merangsang ide-ide bisnis wirausaha. (dta)
Berita Lainnya







