

Pakan merupakan sumber energi bagi semua makhuk hidup, sebab mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Pada ternak ruminansia bahan pakan terbagi dalam dua golongan, yaitu bahan pakan hijauan (termasuk limbah pertanian) dan bahan pakan konsentrat.
Bahan pakan hijauan mempunyai kandungan serat kasar yang tinggi dan sulit dicerna, sedangkan konsentrat serat kasarnya lebih rendah dan mudah dicerna. Akan tetapi pakan hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia.
Sementara itu berdasarkan sumber pengadaannya pakan ternak berasal dari budidaya tanaman hijauan pakan ternak, padang penggembalaan umum (native pasture), lahan tanaman perkebunan, limbah pertanian, dan limbah agro industri.
Ketersediaan lahan sangat mempengaruhi komposisi dan kualitas pakan yang diberikan. Pengembangan ternak ruminansia yang berbasis lahan (land base) menggunakan pakan hijauan sebesar 100 persen. Sebaliknya untuk yang tidak berbasis lahan (non land base), penggunaan pakan konsentrat cenderung meningkat.
Menyikapi hal itu tim dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) melakukan penyuluhan kepada peternaka anggota Koperasi Agro Niaga, Jabung melalui pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (24/10/2020). Mereka terdiri dari Dr. Nanang Febrianto, S.Pt. MP, Dr. Ir. Tri Eko Susilorini, MP IPM. ASEAN. Eng, Dr. Ir. Mashudi, M.Agr. Sc. IPM. ASEAN Eng, Ir. Hermanto, MP, dan Aulia Puspita A.Y. S.Pt. MP. M.Sc
Nanang membahas tentang pakan sebagai salah satu faktor penting dalam budidaya ternak. Dalam hal ini bukan hanya kualitas dan kuantitas pakan yang tersedia, akan tetapi juga manajemen/ strategi pakan yang diberikan. Sehingga sapi dapat memanfaatkan nutrisi secara optimal yang terkandung dalam bahan pakan.
“Tujuan kegiatan pengabdian yang kami lakukan adalah untuk mengkaji potensi sumber pengadaan pakan ternak sapi perah. Serta mempertahankan kontinuitas ketersediaannya dikaitkan dengan strategi pengembangan ternak sapi perah.” jelas Nanang (dta)
Berita Lainnya







