

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia melalui Surat Keputusan (SK) nomor 13962/M/KP/2019 menyatakan bahwa Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS, IPU sebagai Guru Besar bidang ilmu pemuliaan ternak. Keputusan yang terhitung mulai tanggal 1/04/2019 ini menambah jumlah guru besar di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) menjadi 17 orang.
Bertempat di Gedung Widyaloka, pengukuhan guru besar oleh senat UB dilaksanakan Rabu, (4/09/2019). Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul “Peran Strategis Bank Sel Gamet dalam Upaya Konservasi dan Komersialisasi Sumber Daya Genetik Ternak Lokal Unggul Indonesia.”
Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan kekayaan plasma nutfah terbesar di dunia. Sebab memiliki ratusan bahkan ribuan spesies dan breed ternak lokal yang unggul dan berkarakter sesuai dengan lingkungan tropis. Namun sebagian besar breed ternak lokal belum teridentifikasi karakter phenotipik dan kualitas genetiknya, serta pengelompokan secara spesifik.
Menurutnya ada beberapa faktor yang mengancam eksistensi breed lokal unggul. Yaitu impor ternak unggul dan implementasi inseminasi buatan (IB) tanpa pengelolaan sumber daya genetik ternak lokal yang terencana dengan baik.
Akan tetapi upaya-upaya strategis dapat dilakukan untuk menjamin kelestarian dan peningkatan kualitas genetik breed ternak lokal. Diantaranya pengembangan dan implementasi riset inovasi terkait technology in animal breeding, teknologi bidang genetika, reproduksi, dan pemuliaan ternak, serta riset dan aplikasi konsep Academic, Bussines, Govenrment, Community (ABGC).
Selanjutnya tindakan konservasi dengan mempertahankan breed lokal murni atau penyilangan antara ternak unggul dan ternak dari negara lain. Upaya konservasi dapat pula ditempuh melalui pembentukan bank sel gamet (spermatozoa, oosit), embrio dan sel somatic dan komersialisasi material genetik sumber daya genetik ternak lokal unggul.
Selepas acara pengukuhan, Gatot menggelar tasyakuran di Auditorium lt.8 Fapet dengan mengundang keluarga, stakeholder, dosen, dan tendik Fapet UB. Pria kelahiran Semarang 59 tahun silam ini merupakan dosen Fapet UB minat produksi ternak yang menjabat sebagai ketua program studi program Doktor Ilmu Lingkungan, Pascasarjana UB. (dta)
Berita Lainnya







