

Tenaga pendidik dalam Universitas wajib menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi mulai dari Pendidikan, Penelitian, hingga Pengabdian Masyarakat. Dampak positif yang dirasakan masyarakat dari implementasian tersebut menjadi indikator keberhasilan Tri Dharma. Sehingga dapat meningkatkan rangking Universitas baik dalam kancah nasional maupun internasional.
Salah satu cara pendekatan kepada masyarakat dapat melalui konsep social entrepreneurship, dengan memecahkan masalah di masyarakat. Misalnya masyarakat peternak mengalami kendala dalam breeding maka sebagai akademisi peternakan dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada peternak.
Menurut Founder Sociopreneur ID, Dessy Aliandra, social entrepreneurship merupakan proses dimana masyarakat mampu membangun atau mentransfermasi institusi untuk menciptakan solusi-solusi yang advance terhadap persoalan sosial seperti kemiskinan, lingkungan, dan Hak Asasi Manusia. Tujuannya membuat hidup lebih baik bagi banyak orang.
“Orang-orang social entrepreneurship tugasnya membuat perubahan dengan membuat inovasi-inovasi baru dalam menyelesaikan masalah sosial.” Ungkap Dessy
“Sebenarnya akademisi sudah banyak menerapkan social entrepreneurship, yangmana empati berperan penting dalam menumbuhkembangkan mindset, skill, dan entreneurial.
Dessy memaparkan pendapat tersebut dalam seminar online “Peran Akademisi untuk Mewujudkan Social Entrepreneurship Ecosystem”, Sabtu (11/07/2020). Kegiatan itu digagas oleh Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) untuk meningkatkan kebermanfaatan hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi. (dta)
Berita Lainnya







