

Teknologi pengolahan hijauan untuk pakan ternak ruminansia bertujuan memanfaatkan bahan pakan yang melimpah menjadi pakan cadangan dikala kemarau. Disamping itu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan kualitas kandungan nutrisi sehingga meningkatkan pula produktivitas ternak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. Mashudi, staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB) minat Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT), kepada siswa Sekolah Lapang peternak, Kamis (23/7/2020). Kegiatan yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat ini mengusung materi Teknologi Pakan Sapi Perah.
Mashudi mengatakan melalui teknologi pengolahan pakan juga dapat mengolah limbah pertanian dan agro industri, seperti jerami padi, dedak, bungkil sawit, tebon jagung, dll menjadi pakan berupa hay, silase, tape jerami, wafer pucuk tebu, konsentrat, dan fermentasi.
Sekolah lapang peternak didirikan atas kerjasama Fapet UB dan Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung sejak akhir tahun 2018. Sasarannya adalah meningkatkan SDM pendamping peternak (tutor) agar bisa menyalurkan ilmu dan wawasan kepada peternak sehingga dapat meningkatkan produktivitas sapi perah.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, kegiatan tatap muka dilakukan satu bulan sekali dan bertempat di KAN Jabung. Namun dalam rangka mencegah penyebaran virus, pembelajaran pun dilakukan secara daring.
Menginjak pertengahan tahun 2020 sekolah lapang sudah memasuki tingkat kedua yang diikuti oleh 17 siswa. Mereka merupakan lulusan siswa pada tingkat pertama yang dinilai memiliki potensi. (dta)
Berita Lainnya







