Pakan merupakan tantangan terbesar yang harus dihadapi peternak dalam budidaya itik. Biaya pakan dapat mencapai 70-80% dari total biaya produksi. Apalagi itik memiliki FCR (Feed Convertion Ratio) yang lebih tinggi dibandingkan ayam. Namun saat ini perusahaan pakan belum menyediakan pakan komplit untuk itik. Sehingga peternak memilih memberikan pakan alternatif yang mudah didapat dan murah yaitu dengan memanfaatkan limbah pertanian seperti limbah buah, limbah sayur, dan limbah pasar.
Sementara itu limbah peternakan juga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan pakan, misalnya isi rumen sapi dan excreta ayam. Kedua bahan tersebut mengandung protein kasar, lemak, serat kasar,fosfor, kalsium, kalium,TDN, dan BETN.
Berangkat dari fenomena tersebut, mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) UB menciptakan pakan itik berbahan dasar limbah. Tim yang terdiri dari Linda Ayu Ningsih, Angga Setiawan, dan Joni Hendro, ini mengangkat karya berjudul “Duck-Feed : Usaha Pakan Itik Kaya Nutrisi dan Ekonomis dengan Memanfaatkan Limbah Isi Rumen Sapi dan Excreta Ayam.”
Duck feed merupakan inovasi pakan komplit itik dengan memanfaatkan limbah peternakan dan memiliki kandungan nutrisi tinggi serta harga yang ekonomis. Melalui Produk yang mengkombinasikan limbah pertanian dan peternakan ini mereka berhasil menjadi Juara II dalam ajang Game of Thrones (GoT) Season 1 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga BEM UMM, Minggu (12/2/2017). Kegiatan tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa yang tertarik dalam bidang bisnis dan olahraga. Bertempat di Conventinal Hall Sengkaling, rangkaian acara GoT antara lain business plan, GoT futsal, GoT fun run, dan seminar penanganan cedera dalam olahraga.
“Dengan adanya pakan ini diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengoptimalkan pengolahan limbah dan menciptakan pakan itik bernutrisi tinggi yang bersifat sustainable dan profitable. Serta mampu menerobos pasar pakan secara nasional.” Ungkap Angga (dta)
Berita Lainnya







