suasana FGD ISPI, FPPTPI, dan ISMAPETI di Fapet UGM
Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Peternakan Indonesia (FPPTPI), dan Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Minggu 16/8 lalu. Bertempat di Ruang Sidang Besar Fakultas Peternakan UGM-Yogyakarta, topik pada pertemuan tersebut adalah “Menemukan Jalan Keluar Kemelut Sapi dan Daging Sapi.” FGD ini berfungsi untuk menjawab tiga pertanyaan dasar yaitu akar masalah kemelut sapi, alternatif solusi, dan peran praktisi dan akademisi peternakan.
Data yang kurang akurat khususnya terkait dengan supply–demand daging sapi sehingga kebijakan yang diambil oleh pemerintah bisa menjadi kontro-versi dan kurang produktif. Overestimasi suplai daging sapi lokal atau understimasi proyeksi demand daging sapi atau bahkan in-akurasi keduanya, menjadi salah satu penyebab tingginya harga daging sapi di pasaran khususnya di Jabodetabek.
Selain itu perbedaan pemahaman sistem dan tujuan pemeliharaan sapi juga menjadi salah satu penyebab terbatasnya suplai daging sapi lokal. Tujuan utama peternak rakyat dalam memelihara sapi bukan semata-mata untuk berbisnis dan diambil dagingnya akan tetapi sebagai tabungan hidup. Mereka akan menjual ternak dikala kebutuhan hidup meningkat. Pemotongan sapi lokal termasuk betina produksi secara berlebihan akibat kurangnya pasokan akan membahayakan struktur populasi dan kelangsungan usaha sapi lokal dalam jangka panjang.
Sebagai pihak independen ISPI, FPPTPI, dan ISMAPETI siap membantu pemerintah dalam hal pembenahan akurasi data populasi ternak dan koefisiensi teknis peternakan sapi. Dengan melibatkan para dosen dan mahasiswa serta tenaga volunteer melalui kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi. Solusi yang akan diambil oleh pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan daging sapi dalam waktu dekat ini diharapkan dengan tetap mengedepankan kepentingan kesejahteraan peternak dan memperhatikan investasi yang telah ditanamkan di sub sektor peternakan, melalui kebijakan strategis baik untuk peternak rakyat maupun perusahaan peternakan sapi serta kepentingan nasional jangka panjang. (dta)
Berita Lainnya







