Pakan tambahan (feed additive) dalam pakan ternak ayam dapat meningkatkan produktivitas. Akan tetapi memiliki efek negatif yakni menimbulkan residu bagi konsumen yang mengkonsumsi telur dan daging ayam tersebut. Dewasa ini para peternak unggas mulai memberikan feed additive alami, berupa serat pada dinding ragi (Mannan Oligosakarida atau MOS).
Sebab MOS mampu mengaglutinasi bakteri patogen yang menghambat kolonisasi bakteri. Sehingga menyeimbangkan mikroflora yang menyehatkan saluran pencernaan ayam pedaging. Kondisi ini dapat meningkatkan proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pakan yang akhirnya menunjang penampilan produksi ayam pedaging.
Namun MOS yang tersedia di pasar Indonesia masih mendatangkan dari luar negeri. Membaca situasi tersebut, Nurhayati, dosen jurusan peternakan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) membuat MOS alternatif dari campuran bungkil inti sawit (BIS) dan sumber pati (onggok). Serat kasar pada bungkil inti sawit yang disebut hemiselulosa mengandung mannan sekitar 58%.
Pada pengekstrakan serat kasar diperlukan kerja enzim melalui proses fermentasi fungi (Apergillus niger). Sementara itu untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan aspergillus niger yang optimal perlu ditambahkan sumber pati (onggok).
Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya uji rasio BIS-onggok dan waktu inkubasi uji dosis penggunaan MOS, serta uji pengaruh penggunaan MOS hasil ekstraksi sebagai feed additive dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komposisi produk fermentasi campuran BIS 75% dan onggok 25% dengan waktu inkubasi 72 jam adalah kombinasi terbaik dalam menghasilkan MOS yang maksimal. Sementara itu dosis pemberian hasil ekstraksi sebanyak 4000 ppm sangat dianjurkan sebab dapat menurunkan bakteri patogen dan meningkatkan bakteri non patogen. Hasil akhir menunjukkan penggunaan MOS ekstraksi dalam pakan dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan presentasi karkas, serta menekan angka mortalitas (kematian).
Penelitian berjudul “Ekstraksi Mannan Oligosakarida (MOS) Hasil Fermentasi Campuran Bungkil Inti Sawit dan Onggok sebagai Prebiotik dalam Pakan Terhadap Penampilan Produksi Ayam Pedaging” mengantarkan Nurhayati meraih gelar doktor di Program Pascasarjana Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (PPS Fapet UB). Bertempat di ruang sidang utama lt.6 Gd. V ujian disertasi terbuka dilaksanakan Rabu, (25/07/2018). (dta)
Berita Lainnya







