Direktur Politeknik Negeri Jember (Polije), Ir. Nanang Dwi Wahyono,MM meraih gelar doktor di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB). Mahasiswa angkatan 2011 ini telah menempuh ujian disertasi terbuka, Rabu (19/04/2017). Ia tercatat sebagai mahasiswa program doktor Ilmu ternak dengan minat Agribisnis Peternakan.
Dibawah bimbingan Komisi pembimbing Prof. Zaaenal Fanani, Dr. Bambang Ali Nugroho, dan Dr. Moch. Nasich, pria kelahiran Jember ini mengangkat judul Model Pengembangan Usaha Sapi Potong dengan Pendekatan Ekonomi Rumah Tangga di Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan di Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi dilaksanakan secara purposive sampling dengan pertimbangan mayoritas masyarakat desa tersebut memelihara ternak, khususnya sapi potong.
Nanang menuturkan bahwa manajemen usaha peternakan rakyat di Kabupaten Jember dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya, kondisi biofisik lingkungan, dan budaya masyarakat. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki peternak akan berpengaruh terhadap sistem produksi ternak secara tradisional. Sehingga keberhasilan pengembangan usaha peternakan sapi potong sangat beragam. Untuk mengatasi kendala tersebut peternak harus mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat memperoleh pendapatan yang maksimum.
Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis perilaku aktivitas dan keterkaitan ekonomi rumah tangga peternak terutama dalam kegiatan produksi, serta kebijakan perubahan harga terhadap penerimaan dan pendapatan. Sementara analisis yang digunakan yaitu analisis regresi, pengujian koefisiensi secara indivisual (t-test), koefisiensi secara simultas (f-test), penerimaan keluarga, identifikasi model pada sistem persamaan simultan, validasi model, dan simulasi kebijakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ekonomi rumah tangga yang dirumuskan dalam penelitian ini mampu menjelaskan perilaku keputusan produksi usaha ternak yang dapat berpengaruh pada pendapatan keluarga rumah tangga. Penerimaan usaha ternak sapi potong dipengaruhi oleh jumlah ternak yang dipelihara dan jumlah tenaga kerja pencari rumput. Sedangkan besarnya biaya pakan dan konsentrat juga dipengaruhi oleh jumlah ternak yang dipelihara.
Pada kesempatan tersebut, Direktur yang menjabat selama dua periode ini menyampaikan saran yakni perlunya rekomendasi kebijakan pangan secara simultan untuk usaha tani ternak yang terkait dengan perluasan lahan kepemilikan, peningkatan produksi, ketenaga kerjaan dari dalam dan luar keluarga, penerimaan dan pendapatan, pengeluaran konsumsi, dan investasi. (dta)
Berita Lainnya







